Tugas Besar



 Kontrol Hidroponik Pada Tanaman Selada


Referensi : 
1. Zuraiyah, Tjut Awaliyah, dkk. 2019. "Smart Urban Farming Berbasis Internet Of Things (IoT)". Jurnal Information Management for Educators and Professinals. Vol (3). No 2. Hal 139-150. ISSN : 2548-3331. 1 Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan Bogor. klik disini
2. Wati, Dewi Ratna dan Walidatush Sholihah. 2021. "Pengontrol pH dan Nutrisi Tanaman Selada pada Hidroponik Sistem NFT Berbasis Arduino". Jurnal Multinetics. Vol (7). No 1. Sekolah Vokasi, IPB University. klik disini
3. Weisrawei, Yosef, dkk. "PERANCANGAN SMART GREEN HOUSE DENGAN OPTIMALISASI PH DAN SUHU AIR PADA TANAMAN SELADA, MEDIA TANAM HIDROPONIK BERBASIS ARDUINO UNO:. Seminar Nasional Fortel Regional 7. ISSN : 2621-5551. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Malang. klik disini
4. Nasution, Nurliana dan Mhd Arief Hasan. 2020. "IoT Dalam Agrobisnis Studi Kasus : Tanaman Selada Dalam Green House". IT Journal Research and Development (ITJRD). Vol (4). No 2. ISSN : 2528-4061. Prodi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Lancang Kuning.  klik disini
5. Komala, Dyah Fajar dan Sumarna. "OTOMATISASI PENGENDALIAN PENCAHAYAAN UNTUK TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) DENGAN SISTEM TANAM HIDROPONIK DI DALAM GREENHOUSE". Jurnal Fisika Edisi April Tahun 2017. Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta. klik disini

Pencarian : (Tips dan Trik)
1. Selada Hidroponik, Cara Menanam yang Mudah dan Menguntungkan : https://economy.okezone.com/read/2021/07/19/470/2443084/selada-hidroponik-cara-menanam-yang-mudah-dan-menguntungkan. klik disini
2. Ini 10 Cara Menanam Selada Hidroponik dan Menggunakan Polybag : https://www.orami.co.id/magazine/cara-menanam-selada. klik disini
3. Cara Menanam Selada Hidroponik dan Keuntungannya : https://www.gramedia.com/best-seller/selada-hidroponik/. klik disini
4. Cara Menanam Selada Hidroponik yang Mudah (2021) : https://budidaya.id/hidroponik/selada/. klik disini
5. 4 Cara Menanam Selada Hidroponik yang Mudah Dilakukan : https://www.sehatq.com/review/cara-menanam-selada-hidroponik-yang-mudah-dilakukan. klik disini

Pendahuluan [KEMBALI]

    Urban farming adalah konsep memindahkan pertanian konvensional kepertanian perkotaan, yang berbeda ada pada pelaku dan media tanamnya. Sistem ini merupakan rancangan tanaman hidroponik dapat memantau suhu, kelembaban dan pH tanaman dari jarak jauh dengan menampilkan informasi kodisi tanaman ke smartphone.Penelitian lainnya dilakukan oleh tentang smart urban farming using hydroponics. Budidaya tanaman dengan metode hidroponik yang dapat melakukan pemantauan kondisi suhu, kelembaban, pH tanaman dengan sensor dan dikontrol oleh mikrokontroler. Teknik hidroponik yang banyak digunakan untuk menghasilkan sayuran daun, seperti selada adalah hidroponik NFT. Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT) merupakan teknik hidroponik yang mampu menyediakan kebutuhan air dan nutrisi yang mudah bagi tanaman yang tergolong memiliki biaya operasional murah.

TUJUAN [KEMBALI]
  • enerapan Internet of Things (IoT) dibidang pertanian perkotaan (urban farming) menjadi salah satu solusi permasalahan yang ditemukan pada budidaya hidroponik melalui proses pemeliharaan jarak jauh menggunakan smartphone. Beberapa faktor yang mempengaruhi tanaman hidroponik tumbuh dengan baik adalah factor pencahayaan, suhu, kelembaban, kondisi PH tanaman dan kadar nutrisi. 
    Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tanaman hidroponik tumbuh berfotosintesis adalah cahaya. 
1. Alat
1. Power Supply


2. Bahan 
1). Arduino uno

               
     Spesifikasi 


2). LCD 

         Spesifikasi :
  • Tegangan operasi LCD ini adalah 4.7V-5.3V
  • Ini mencakup dua baris di mana setiap baris dapat menghasilkan 16 karakter.
  • Pemanfaatan arus adalah 1mA tanpa lampu latar
  • Setiap karakter dapat dibangun dengan kotak 5×8 piksel
  • Alfanumerik LCD alfabet & angka
  • Apakah tampilan dapat bekerja pada dua mode seperti 4-bit & 8-bit
  • Ini dapat diperoleh dalam Lampu Latar Biru & Hijau
  • Ini menampilkan beberapa karakter yang dibuat khusus


 3) Motor DC



Spesifikasi :

4.) Sensor
Untuk sensor yang digunakan adalah :
A) Sensor PH
Sensor pH merupakan ini digunakan untuk mengukur kadar pH yang terkandung pada tanki air hidroponik. Sensor ini beroperasi pada tegangan 3.4 hingga 5 Volt dan suhu operasi 5 hingga 60 derajat celcius. Sensor pH digunakan untuk mengukur kandungan asam pada tank nutrisi air pada kebun hidroponik. 

Sensor pH meter merupakan suatu sensor yang dapat melakukan pengukuran tingkat kadar keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh cairan/larutan. Cara bekerja dari sensor pH air yang utama berada di bagian sensor probe dengan material terbuat dari elektroda kaca, dimana pada elektroda kaca tersebut terdapat larutan HCL yang terdapat pada bagian ujung sensor probe, sensor probe tersebit akan mengukur besaran nilai ion H3O + pada suatu larutan sehingga dapat mengetahui kadar PH pada suatu larutan/cairan[8]. Elektroda sensor pada sensor PH air terbentuk dari bahan lapisan kaca yang sensitif dengan impendasi yang kecil oleh sebab itu dapat mendapatkan hasil pembacaaan dan penilaian yang stabil dan cepat pada suhu cairan/larutan tinggi maupun rendah. Hasil dari pembacaan nilai sensor PH bisa didapatkan oleh mikrokontroler dengan menggunakan antarmuka PH 2.0 yang sudah ada pada modul sensor PH air. Sensor PH air ini sangat baik untuk digunakan dalam melakukan pembacaan kadar PH cairan dengan interval waktu yang lama.
Grafik respon sensor PH adalah : 



Sensor pH adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui derajat keasaman. pH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan larutan. Prinsip utama kerja pH meter adalah terletak pada sensor probe berupa elektroda kaca (glass electrode) dengan jalan mengukur jumlah ion H30+ di dalam larutan. Dalam penggunaannya, sensor pH perlu dikalibrasi berkala agar keakuratannya dapat terjaga. Beberapa produsen sensor pH pada umumnya menyertakan instrumen untuk melakukan kalibrasi secara manual. Jika sensor pH dihubungjan dengan Arduino Uno, kalibrasi dapat dilakukan melalui program antarmuka kalibrasi sensor pH (pengembangan dari library sensor pH yang sudah tersedia). Hasil kalibrasi tersebut kemudian disimpan dalam EEPROM agar dapat digunakan untuk pengukuran normal.

 Spesifikasi:

- Catu Daya 5 V
- Ukuran Modul: 43 mm x 32 mm
- Jangkauan Pengukuran: 0 - 14 pH
- Temperatur Kerja: 0°C - 60°C
- Akurasi: ± 0.1 pH (25°C)
- Respon Waktu: = 1 menit
- Jenis Konektor: BNC
- Antarmuka: PH 2.0
- Gain Adjustment: Potensiometer 
- Indikator Daya: LED 

 



B) Sensor Water level

Water Level Sensor adalah alat yang digunakan untuk memberikan signal kepada alarm / automation panel bahwa permukaan air telah mencapai level tertentu. Sensor akan memberikan signal dry contact (NO/NC) ke panel. Detector ini bermanfaat untuk memberikan alert atau untuk menggerakkan perangkat automation lainnya. Water sensor ini telah dilengkapi dengan built-in buzzer yang berbunyi pada saat terjadi trigger. Sensor ketinggian air biasanya digunakan untuk menghitung ketinggian air di sungai, danau, atau tangki air. Sensor ini sangat mudah untuk dibuat karena bahan - bahanya sederhana.

Cara Kerja Sensor
Water level merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air dengan output analog kemudian diolah menggunakan mikrokontroler. Cara kerja sensor ini adalah pembacaan resistansi yang dihasilkan air yang mengenai garis lempengan pada sensor. Cara kerja sensor ini adalah pembacaan resistansi yang dihasilkan air yang mengenai garis lempengan pada sensor. Semakin banyak air yang mengenai lempengan tersebut, maka nilai resistansinya akan semakin kecil dan sebaliknya. Sensor memiliki sepuluh jejak tembaga yang terbuka, lima di antaranya adalah jejak daya dan lima lainnya adalah jejak indera. Jejak-jejak ini terjalin sehingga ada satu jejak indera di antara setiap dua jejak kekuatan. Biasanya, jejak kekuatan dan indera tidak terhubung, tetapi ketika direndam dalam air, keduanya dijembatani. Pengoperasian sensor ketinggian air cukup sederhana. Jejak daya dan indra membentuk resistor variabel (seperti potensiometer) yang resistansinya bervariasi berdasarkan seberapa banyak mereka terpapar air.
Grafik Water Level Sensor

Pengoperasian sensor ketinggian air cukup sederhana.
Jejak daya dan indra membentuk resistor variabel (seperti potensiometer) yang resistansinya bervariasi berdasarkan seberapa banyak mereka terpapar air.


Resistensi ini berbanding terbalik dengan kedalaman pencelupan sensor dalam air : Semakin banyak air yang dibenamkan sensor, semakin baik konduktivitasnya dan semakin rendah resistansinya. Semakin sedikit air yang dibenamkan sensor, semakin buruk konduktivitasnya dan semakin tinggi resistansinya. Sensor menghasilkan tegangan output yang sebanding dengan resistansi; dengan mengukur tegangan ini, ketinggian air dapat ditentukan.




Sensor ketinggian air biasanya digunakan untuk menghitung ketinggian air di sungai, danau, atau tangki air. Sensor ini sangat mudah untuk dibuat karena bahan - bahanya sederhana. Water level sensor yang dibuat sekarang terbuat dari sensor magnet, magnet, bandul dan pipa.

Cara Kerja Sensor 

Pada saat ketinggian air naik, maka secara otomatis bandul bermagnet akan ikut terangkat juga, dan ketika magnet berada pada level sensor berikutnya maka sensor tersebut akan aktif dan menyalakan lampu atau peralatan lainya.

SPESIFIKASI :
  • Tegangan kerja: 3-5 VDC nArus kerja: < 20mA.
  • Tipe sensor: analog.
  • Max output: 2.5v (saat sensor terendam semua)
  • Luas area deteksi: 16x40mm nSuhu kerja: 10-30 C.
  • Ukuran: 20x62x8 mm. 

C) Sensor DHT11
Sensor DHT11 merupakan salah satu dari beberapa sensor suhu jenis DHT. Sensor ini dapat mengukur data kelembaban beserta suhu, kemudian data yang diperoleh, secara otomatis setiap 2 detil sekali sensor ini akan mengirimkan sinyal data ke pinout data pada sensor tersebut. Sensor ini beroperasi pada tegangan 3 hingga 5 Volt DC dengan arus maksimal 2.5 mili ampere. Suhu yang dapat diukur oleh sensor ini berkisar antara - 40 hingga 80 derajat celcius, dan kelembaban dari 0 hingga 100%.  Sensor DHT22 yang merupakan sensor kelembaban adalah konsentrasi uap air yang ada di dalam air. Uap air, merupakan bentuk gas dari air, umumnya tidak terlihat oleh mata manusia. Konsumsi arus pada saat pengukuran antara 1 hingga 1,5 mA. Konsums iarus pada mode siaga adalah 40 sampai 50 mA. Sinyal keluaran digital lewat bus tunggal dengan kecepatan 5 ms / operasi (MSB-first). Sensitivitas sebesar 0,1% untuk pengukuran suhu dan kelembaban. 
DHT11 merupakan sebuah sensor kelembaban dan suhu, komponen ini mempunyai output sinyal digital yang dikalibrasi dengan sensor kelembaban dan suhu yang kompleks,sinyal transmisi jarak pada ruangan hingga 20 meter.
Cara kerja dari rangkaian ini sangat sederhana dimana sensor DHT11/22 akan mengeluarkan output berupa nilai analog berdasarkan hasil pengukuran suhu dan kelembaban ruangan. Nilai analog ini yang kemudian akan diterjemahkan oleh arduino menjadi nilai suhu (dalam bentuk ºC) dan kelembaban ruangan (dalam bentuk %). 

Spesifikasi DHT11: 
    • Tegangan kerja = 3.3V-5V.
    • Arus maksimum = 2.5mA
    • Range pengukuran kelembaban = 20%-80%
    • Akurasi pengukuran kelembaban = 5%
    • Range pengukuran suhu = 0°C-50°C
    • Akurasi pengukuran suhu = 2°C
    • Kecepatan pengambilan sampel tidak lebih dari 1 Hz (setiap detik)
    • Ukuran = 15.5 mm x 12 mm x 5.5 mm
    • 4 pin dengan jarak 0,1 "


D.) Rain Sensor




        Pin Configuration

1.VCC: 5V DC 
2.GND: ground 
3. Vout

         SPECIFICATION
  • Adoptshigh quality of RF-04 double sidedmaterial.
  • Area:5cm x 4cm nickel plateon side,
  • Anti-oxidation,anti-conductivity, with long use time;
  • Comparator output signal clean waveform is good, driving ability, over 15mA;
  • Potentiometer adjust the sensitivity;
  • Working voltage 5V;
  • Output format: Digital switching output (0 and 1) and analog voltage output AO;
  • With bolt holes for easy installation;
  • Small board PCB size: 3.2cm x 1.4cm;
  • Usesa wide voltage LM393 comparator

        Grafik Respon 


DASAR TEORI [KEMBALI]

1. Arduino Uno


Kontruksi 


Arduino adalah platform perangkat keras (hardware) yang dirancang untuk memudahkan pengembangan dan prototyping proyek-proyek elektronik. Ini terdiri dari papan sirkuit cetak berukuran kecil yang dilengkapi dengan mikrokontroler dan sejumlah pin input/output yang dapat digunakan untuk menghubungkan sensor, aktuator, dan komponen elektronik lainnya.

Mikrokontroler pada papan Arduino adalah otak utama yang mengontrol berbagai komponen yang terhubung dengannya. Papan Arduino biasanya dilengkapi dengan berbagai macam varian mikrokontroler dari berbagai produsen, seperti ATmega yang diproduksi oleh Microchip Technology. Meskipun demikian, Arduino lebih sering dikaitkan dengan platform open-source yang dikelola oleh Arduino.cc.

Arduino memiliki beberapa komponen utama yang membentuk papan sirkuit mikrokontroler. Berikut adalah penjelasan tentang komponen-komponen utama Arduino:

  1. Mikrokontroler: Ini adalah otak utama dari Arduino yang melakukan semua operasi pengolahan data dan kontrol. Arduino menggunakan mikrokontroler sebagai pusat kendali, yang berfungsi untuk membaca input, menjalankan kode program, dan mengontrol output. Beberapa varian Arduino menggunakan mikrokontroler dari berbagai produsen, seperti ATmega yang diproduksi oleh Microchip Technology.
  2. Pin I/O: Arduino memiliki sejumlah pin input/output (I/O) yang digunakan untuk menghubungkan sensor, aktuator, dan komponen lainnya. Pin ini bisa berfungsi sebagai input untuk membaca data dari sensor atau output untuk mengontrol aktuator. Ada pin digital dan pin analog. Pin digital dapat berupa input atau output dengan nilai logika 0 (LOW) atau 1 (HIGH), sementara pin analog digunakan untuk membaca nilai analog seperti sensor suhu atau cahaya.
  3. Papan Sirkuit: Papan Arduino adalah substrat fisik tempat semua komponen terhubung. Papan ini biasanya terbuat dari bahan tahan lama dan dilengkapi dengan jalur tembaga yang menghubungkan komponen-komponen elektronik.
  4. Konektor USB: Banyak varian Arduino dilengkapi dengan konektor USB. Ini memungkinkan Anda untuk menghubungkan papan Arduino ke komputer, sehingga Anda dapat mengunggah kode program ke mikrokontroler dan berkomunikasi dengan papan melalui koneksi serial.
  5. Catu Daya: Arduino memerlukan catu daya untuk beroperasi. Ini bisa berasal dari komputer melalui kabel USB atau dari sumber daya eksternal seperti baterai atau adaptor listrik. Beberapa papan Arduino memiliki regulator tegangan yang memungkinkan papan menerima berbagai tingkat tegangan masukan.
  6. Konektor Listrik: Arduino umumnya memiliki pin header atau konektor yang memungkinkan Anda untuk menghubungkan kabel atau kawat ke pin I/O. Ini memudahkan Anda dalam menghubungkan sensor, aktuator, dan komponen lainnya ke papan Arduino.
  7. Kristal Osilator: Kristal osilator digunakan untuk menghasilkan sinyal osilasi yang diperlukan oleh mikrokontroler untuk menjalankan perhitungan waktu dan operasi lainnya.
  8. Tombol Reset: Tombol reset memungkinkan Anda untuk mengulang proses booting papan Arduino atau menghentikan eksekusi program yang sedang berjalan.
  9. Indikator LED: Beberapa varian Arduino memiliki indikator LED yang terhubung ke pin tertentu. LED ini dapat diatur dalam kode program untuk memberi tahu status atau kondisi papan, seperti aktif atau dalam mode tidur.

Semua komponen ini bekerja bersama-sama untuk menciptakan platform Arduino yang kuat dan serbaguna untuk mengembangkan berbagai proyek elektronik dan pemrograman.



2. LCD
        LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah terdiri dari 16 karakter dan 2 baris, mempunyai 192 karakter tersimpan, terdapat karakter generator terprogram, dapat dialamati dengan mode 4 bit dan 8 bit, dilengkapi dengan back light.

        Proses inisialisasi pin arduino yang terhubung ke pin LCD RS, Enable, D4, D5, D6, dan D7, dilakukan dalam baris LiquidCrystal (2, 3, 4, 5, 6, 7), dimana LCD merupakan variabel yang dipanggil setiap kali intruksi terkait LCD akan digunakan. 

       Pada Proyek Akhir ini LCD dapat menampilkan karakternya dengan menggunakan library yang bernama LiquidCrystal. Berikut ada beberapa fungsifungsi dari library LCD: 
  1. begin() Untuk begin() digunakan dalam inisialisasi interface ke LCD dan mendefinisikan ukuran kolom dan baris LCD. Pemanggilan begin() harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memanggil instruksi lain dalam library LCD. Untuk syntax penulisan instruksi begin() ialah sebagai berikut. lcd.begin(cols,rows) dengan lcd ialah nama variable, cols jumlah kolom LCD, dan rows jumlah baris LCD. 
  2. clear() Instruksi clear() digunakan untuk membersihkan pesan text. Sehingga tidak ada tulisan yang ditapilkan pada LCD.
  3. setCursor() 19 Instruksi ini digunakan untuk memposisikan cursor awal pesan text di LCD. Penulisan syntax setCursor() ialah sebagai berikut. lcd.setCursor(col,row) dengan lcd ialah nama variable, col kolom LCD, dan row baris LCD. 
  4. print() Sesuai dengan namanya, instruksi print() ini digunakan untuk mencetak, menampilkan pesan text di LCD. Penulisan syntax print() ialah sebagai berikut.lcd.print(data) dengan lcd ialah nama variable, data ialah pesan yang ingin ditampilkan.

3. Resistor

Resistor merupakan komponen elektronika dasar yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian.Sesuai dengan namanya, resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Resistor memiliki simbol seperti gambar dibawah ini :


Simbol Resistor

      Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM :


Dimana V adalah tegangan,  I adalah kuat arus, dan R adalah Hambatan.

Di dalam resistor, terdapat ketentuan untuk membaca nilai resistor yang diwakili dengan kode warna dengan ketentuan di bawah ini :



Sebagian besar resistor yang kita lihat memiliki empat pita berwarna . Oleh karena itu ada cara membacanya seperti ketentuan dibawah ini :
1. Dua pita pertama dan kedua menentukan nilai dari resistansi
2. Pita ketiga menentukan faktor pengali, yang akan memberikan nilai resistansi.
3. Dan terakhir, pita keempat menentukan nilai toleransi.

Rumus Resistor:

Seri : Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn

Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

Paralel: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn

Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n


4. Motor DC



    Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), ArmatureWinding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)dan Brushes (kuas/sikat arang).

    Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.




    Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.

a) Prosedur
  1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan rangkaian. 
  2. Pahami datasheet masing masing komponen dengan mempertimbangkan tegangan yang digunakan, arusnyang diperlukan, terutama spesifikasi masing masing komponen.
  3. Rangkai semua alat dan bahan sesuai dengan gambar yang telah dilampirkan. 
  4. Pasang dan hubungkan semua alat dan bahan sehingga membentuk rangkaian jadi.

b) Hardware dan Diagram Blok

Hardware
  1. Arduino Uno
  2. Water Level Sensor
  3. LED
  4. PH Sensor
  5.  DHT11
  6. LDR
Diagram Blok


c) Rangkaian Simulasi dan Prinsip kerja



Prinsip kerja

--> Sensor  DHT11
Untuk sensor DHT11, pin data dihubungkan ke pin 8 arduino. Ketika sensor  DHT11  mendeteksi adanya suhu yang berada di atas 28°C dan kelembaban udara di bawah 78 maka nantinya akan dikeluarkan output pada pin  10 arduino berupa kipas DC dan sprinkler. Disini kipas DC berfungsi untuk menurunkan subu sedangkan untuk sprinker berfungsi untuk menyemprotkan uap air pada tanaman hidroponik unutk meningkatkan kelembabannya. Jadi pada saat sensor DHT11 mendeteksi suhu di atas 28°C dan kelembaban udara di bawah 78 maka akan dikeluarkan output berupa tegangan diteruskan ke resistor terus ke kaki base transistor, dimana tegangan pada kaki base sebesar 0.85 yan mana tegangan tersebut mampu mengaktifkan transistor maka ada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor dan ke ground. Untuk bias transistor yang digunakan adalah fixed bias. Dengan demikian relay menjadi aktif yang ditandai dengan berpindahnya switch relay dari kanan ke kiri, sehingga rangkaian loop pada relay menjadi tertutup sehingga tegangan baterai mengalir pada kipas DC dan sprinkler. Selain itu, apabila  sensor DHT11 mendeteksi suhu di bawah 28°C dan kelembaban udara di atas 78 maka akan dikeluarkan output berupa tegangan diteruskan ke resistor terus ke kaki base transistor, dimana tegangan pada kaki base sebesar , yang membuat lampu dapat menyala 0.22V dimana tegangan tersebut tidak mampu mengaktifkan transistor sehingga tidak ada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor dan ke ground. Dengan demikian relay menjadi tidak aktif, sehingga kipas DC dan sprinkler tidak aktif. Kipas DC dan sprinkler yang tidak aktif menandakan bahwa suhu dan kelembaban dari tanaman hidroponik berada pada keadaan normal.





--> Sensor Rain
Sensor rain dihubungkan pada kaki 2 dari arduino. Ketika sensor rain berlogika high (1) maka lampu sebagai output akan aktif. Hidroponik selada membutuhkan cahaya dengan rentang waktu antara 14 - 16 jam. Apabila cuaca hujan maka intensitas cahaya matahari rendah oleh karena itu sensor rain ini akan menghidupkan lampu sabagai output. Apabila sensor rain berlogika low (0) maka lampu akan mati.




--> Sensor Water Level
Untuk sensor water level dihubungkan ke pin A1 dari arduino. Ketika sensor water level  mendeteksi adanya air dengan ketinggian <=800, maka nantinya akan dikeluarkan output pada pin 9 yang terhubung pada sebuah motor untuk pompa air. Jadi pada saat water level mendeteksi ketinggian air <=800 pada pin A1 maka akan dikeluarkan output di pin 9 yang kemudian tegangannya akan diteruskan ke resistor kemudian ke transistor. Karena tegangan pada kaki base telah mencukupi aktifnya transistor yaitu sebesar 0.85, maka adanya arus dari colector menuju emitor diteruskan ke ground. Untuk bias transistor adalah fixed bias. Karena adanya arus yang mengalir melalui relay, maka relay menjadi aktif yang ditandai dengan switch relay akan berpindah dari dari kanan ke kiri sehingga rangkaian loop pada relay akan menutup sehingga tegangan pada baterai akan mengalir yang mampu mengaktifkan motor untuk pompa air.  Sedangkan apabila water level mendeteksi adanya air dengan ketinggian >800, maka nantinya akan dikeluarkan output pada pin 9 yang kemudian tegangannya akan diteruskan ke resistor kemudian ke transistor. Katrena tegangan pada kaki base tidak mencukupi aktifnya transistor, maka tidak adanya arus dari colector menuju emitor dan untuk relay pun tidak aktif. Dengan demikian motor untuk pompa air menjadi mati atau tidak aktif. Ini menandalan ketinggian air sudah berada pada keadaan normal pada tanaman hidroponik tersebut.




--> Sensor pH
Untuk sensor pH dihubungkan ke pin A2 dari arduino. Ketika sensor pH mendeteksi nilai pH yang >7 maka akan dikeluarkan output pada pin 12 yang terhubung pada sebuah motor untukpemberi nutris asam. Jadi pada saat sensor pH mendeteksi nilai pH>7 maka kondisi pada tanaman tersebut adalah basa. Sehingga pada pin A2 akan dikeluarkan output di pin 12 yang kemudian tegangannya akan diteruskan ke resistor kemudian ke transistor. Karena tegangan pada kaki base telah mencukupi aktifnya transistor yaitu sebesar 0.85, maka adanya arus dari colector menuju emitor diteruskan ke ground. Untuk bias transistor adalah self bias. Karena adanya arus yang mengalir melalui relay, maka relay menjadi aktif yang ditandai dengan switch relay akan berpindah dari dari kanan ke kiri sehingga rangkaian loop pada relay akan menutup sehingga tegangan pada baterai akan mengalir yang mampu mengaktifkan motor untuk pemberi nutrisi asam.  Sedangkan ketika sensor pH mendeteksi nilai pH yang <6 maka akan dikeluarkan output pada pin 13 yang terhubung pada sebuah motor untuk pemberi nutris basa. Jadi pada saat sensor pH mendeteksi nilai pH<6 maka kondisi pada tanaman tersebut adalah asam. Sehingga pada pin A2 akan dikeluarkan output di pin 13 yang kemudian tegangannya akan diteruskan ke resistor kemudian ke transistor. Karena tegangan pada kaki base telah mencukupi aktifnya transistor yaitu sebesar 0.85, maka adanya arus dari colector menuju emitor diteruskan ke ground. Untuk bias transistor adalah self bias. Karena adanya arus yang mengalir melalui relay, maka relay menjadi aktif yang ditandai dengan switch relay akan berpindah dari dari kanan ke kiri sehingga rangkaian loop pada relay akan menutup sehingga tegangan pada baterai akan mengalir yang mampu mengaktifkan motor untuk pemberi nutrisi basa. Sedangkan apabila nilai pH nya berada pada nilai 6 sampai 7, maka tidak ada motor pemberi nutrisi yang aktif yang menandakan bahwa nutrisi tanaman hidroponik sudah berada pada keadaan normal.


--> Sensor PIR
Sensor PIR berguna untuk mendeteksi adanya orang yang masuk ke ruang hidroponik tanaman selada, ketika sensor PIR berlogika high (1) maka motor untuk membuka pintu akan berputar, begitu pula sebaliknya. Sensor PIR dipasang pada kaki digital no 3 arduino

d) Flowchart dan Listing Program
Flowchart
Main

Pir


DHT11


Water

Rain

PH






Listing code
 

#include <Keypad.h>

#include <LiquidCrystal.h>

Memanggil library LCD yang digunakan untuk mengaktifkan

int motorwater = 9;

int motordht = 10;

int motorpha = 12;

int motorphb = 13;

int motorpir = 4;

int sensorValue = 0;

int waterlevel1 = A3;

int waterlevel2 = A1;

int rain = 2;

int pir = 3;

int LAMPU = 11;

int pH = A2;

float voltage;

float pHValue;

int adcPH;

float calibration_value = 21.34;

int phval = 0;

unsigned long int avgval;

int buffer_arr[10], temp;


Deklarasi Pin dan variabel

LiquidCrystal lcd(A0, A4, A5, 5, 6, 7);

DHT dht(8, DHT11);


LCD diinisialisasi dengan menggunakan objek LiquidCrystal.

Inisialisasi objek untuk LCD dan sensor DHT11 dengan pin tertentu.

oid setup()

{

  lcd.begin(16, 2);

  pinMode(2, INPUT);

  pinMode(A1, INPUT);

  pinMode(11, OUTPUT);

  pinMode(motorpha, OUTPUT);

  pinMode(motorphb, OUTPUT);

  pinMode(motordht, OUTPUT);

  pinMode(motorwater, OUTPUT);

  pinMode(rain, INPUT);


  Serial.begin(9600);

  dht.begin();

}

Fungsi ini berisi pengaturan awal seperti konfigurasi pin, inisialisasi objek, dan setup Serial.

rain = digitalRead(rain);

if (rain == HIGH)

{

  digitalWrite(11, HIGH);

}

else

{

  digitalWrite(11, LOW);

}


Membaca nilai sensor hujan dan mengontrol status lampu berdasarkan kondisi hujan.

pir = digitalRead(pir);

if (pir == HIGH)

{

  digitalWrite(4, HIGH);

}

else

{

  digitalWrite(4, LOW);

}


Membaca nilai sensor PIR dan mengontrol suatu perangkat jika gerakan terdeteksi.

// DHT11

  double t = dht.readTemperature();

  double h = dht.readHumidity();


  Serial.print("Suhu: ");

  Serial.print(t);

  Serial.println(" Celcius");

  Serial.print("Kelembaban: ");

  Serial.println(h);


  lcd.clear();

  lcd.setCursor(0, 0);

  lcd.print("Kelembaban: ");

  lcd.setCursor(11, 0);

  lcd.print(h);


  lcd.setCursor(0, 1);

  lcd.print("Suhu: ");

  lcd.setCursor(5, 1);

  lcd.print(t);

  if ((h < 78) && (t > 28))

  {

    digitalWrite(10, HIGH);

  }

  if ((t < 25) && (h > 78))

  {

    digitalWrite(10, LOW);

  }

Membaca suhu dan kelembaban dari sensor DHT11, kemudian menampilkan nilai tersebut di Serial Monitor dan LCD.

Apabila suhu di atas 28 derjat dan kelembapan di bawah 65% kipas aktif dan springkler Aktif Apabila suhu di bawah 25 derjat dan kelembapan di atas 78% kipas mati dan springkler mati

// Water Level

  int waterlevelnilai1 = map(analogRead(A3), 0, 1023, 1, 100);

  int waterlevelnilai2 = map(analogRead(A1), 0, 1023, 1, 100);


  if (waterlevelnilai1 <= 80 && waterlevelnilai2 <= 80)

  {

    digitalWrite(motorwater, HIGH);

  }

  else if (waterlevelnilai1 >= 80 && waterlevelnilai2 == 100)

  {

    digitalWrite(motorwater, LOW);

  }


  Serial.println(h);

  Serial.println(t);

Membaca nilai dari sensor level air dan mengontrol motor air berdasarkan kondisi tertentu.

// pH

  adcPH = analogRead(pH);

  phval = map(adcPH, 0, 1023, 1, 14);


  if (phval <= 7 && phval >= 6)

  {

    digitalWrite(12, LOW);

    digitalWrite(13, LOW);

  }

  else if (phval > 7)

  {

    digitalWrite(12, HIGH);

    digitalWrite(13, LOW);

  }

  else if (phval < 6)

  {

    digitalWrite(13, HIGH);

    digitalWrite(12, LOW);

  }


Membaca nilai dari sensor pH dan mengontrol motor pH berdasarkan nilai tersebut.

Apabila ph nilainya kecil dari 6 maka motor pemberi nutrisi basa akan aktif, dan apabila nilai ph nya lebih dari 7 maka motor pemberi nutrisi asam akan hidup

  Serial.print("Nilai Sensor pH : ");

  Serial.println(phval);

  lcd.println(phval);

  lcd.print("Nilai Sensor pH : ");

  lcd.print(phval);

  delay(1000);

}

Menampilkan data suhu, kelembaban, dan nilai pH di Serial Monitor dan LCD.




VIDEO [KEMBALI]

video simulasi rangkaian

  • Video Simulasi Rangkaian



  • Video Simulasi Virtual Design




Video Teori
  • Video Tips Sukses Menanam Selada Hidroponik

g). Download File [KEMBALI]








Tidak ada komentar:

Posting Komentar